Selasa, 29 September 2009

Buntu!!!

Omigod... buntu!!!! Aduh.... mau nulis apa lagi yah.... ayo-ayo... yang punya ide banyak, sini-sini, sumbang ke saya hahahaha.... Hmm, bingung juga nih, hendak dibatasi sejauh apa detil gory stuff yang mau saya masukkan hehehehe.... ntar daripada kena sensor kan, mending saya sensor aja dulu! Sorry guys, belom ada update lagi... sabar yak... (as if ada yg ngikutin aja!) hahaha....

Kamis, 03 September 2009

1st draft: Opening (part 4)

“Alex, sudah cukup kau bermain mak comblang!” kataku.

Alex membuat ekspresi terluka, yeah, ri-ight. “Hei! Bukan salahku teman dekatku sampai saat ini masih belum punya pacar!” katanya kejam.

Aku memutar mataku. “Dan bukan salahmu kalau sahabat baikmu sedang tidak ingin berkencan,” jawabku.

Oh, come on! John, jangan dingin begitu! Let me help you!” rengek Alex kekanakan.

“Alex, dengar! Aku. Sedang, Tidak. Ingin. Berkencan. Titik,” kataku tegas.

Bibir Alex manyun, “Aku tidak hanya membantumu, tahu! Aku juga membantu nona asisten manis! Dua pahala dalam satu langkah!”

Aku menggelengkan kepalaku. “Terserah kau sajalah!”

Alex tersenyum lebar. “Is it a yes?” tanyanya cerah.

Aku menggeram. “No!

Okay!” kata Alex, senyum kecil bermain di bibirnya. Sepertinya aku harus menghindari Alex dan ruang pemeriksaan untuk beberapa minggu ini. Damn, its hard.

Kami mendapat istirahat tiga hari setelah misi ini. Aku dan Alex membuat janji bertemu di restoran Italia yang baru di buka minggu lalu. Hm, akan kupesan yang mahal-mahal, pikirku nakal. Pembalasan terhadap rencana perjodohan Alex. Like a plan to me. Evil? Who, me?

Draft pertama: SELESAI.